Rabu, 25 April 2007

Bulan lagi :)

Beberapa malam ini bulan masih berbentuk sabit, sekitar 1 minggu lagi akan purnama. Saat yang tepat untuk memotret bulan, tapi untuk persiapan bolehlah kita jepret sekarang. Hasilnya seperti gambar sebelah kiri. Masih belum maksimal, pengaturan kameranya belum pas, resolusinya ternyata di-set minim. Tapi, lumayanlah, paling tidak lebih baik dari sebelumnya. Beberapa hari ini harus persiapan adaptor untuk eyepiece kamera agar saat memotret minggu depan kamera tidak bergoyang dan hasilnya diharapkan lebih mantap.
Potret yang terlihat di atas diambil dengan kamera Canon PowerShot G5 dan teleskop. Resolusinya lupa di-set ke resolusi maksimal, jadi hasilnya cuma 640x480. Hmm... meski begitu kawah-kawah bulan cukup terlihat, bagian bawah terlihat kabur karena posisi kamera belum pas ke eyepiece. :)

Jumat, 13 April 2007

Implant RFID

Buku RFID yang saya pesan dari Amazon.com belum juga tiba, padahal sudah tidak sabar ingin melihat proyek rada berani dari si penulis buku, Amal Graafstra. Amal meng-implant chip RFID di kedua tangannya...ups. Implant? Tangan kanan dan kirinya, antara jari jempol dan telunjuk, dipasang chip RFID yang besarnya kira-kira seukuran beras. Tangan kiri dipasang RFID jenis tabung berdiameter 3 mm panjang 13 mm jenis EM4102, tangan kanan lebih canggih ukuran 2 mm x 12 mm jenis HITAG 2048 S dari Philips. Yang terakhir ini memiliki fitur canggih yakni crypto-securities dan 255 byte memory R/W. Hm..mantap.
Kalau dipikir-pikir sebenarnya teknologi RFID ini teknologi yang sederhana. RFID reader memancarkan sinyal yang oleh RFID chip ditangkap dan diubah bentuknya menjadi power-supply. Tag selanjutnya mengirim informasi ke reader yang isinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Bentuk tag RFID sangat beragam, ada IDCARD, jam, cincin, tabung dll. Beberapa tahun lagi teknologi akan booming dan dengan segera akan menggantikan teknologi barcode.
Tahun lalu saya mendapat chip RFID reader dengan 2 jenis tag dari seorang sahabat. Harga chip reader ini sekitar 250 ribu rupiah sedangkan tag-nya berkisar 16 ribu rupiah. Cukup murah untuk teknologi yang lumayan canggih. Setelah kotak-katik beberapa hari tag berhasil dibaca dengan mulus, sayangnya jarak bacanya tidak sesuai spesifikasi, janji 10 cm terbukti jarak tag maksimal 2 cm. :( Tapi bolehlah, paling tidak teknologinya sudah dikuasai.
Kembali ke implant RFID, kalau saya boleh memberi saran, sebaiknya saat ini jangan dilakukan setidaknya sampai diketahui efek implant RFID pada tubuh. Tapi kalau rekan-rekan ingin nge-top seketika, diwawancarai di sana sini, jadi bahan perbicangan orang-orang IT Indonesia bahkan manca-negara, ya...terserah, itu pilihan Anda.. :)

Kamis, 12 April 2007

Digugah Teleskop

Teleskop yang saya pakai untuk menjelajah langit termasuk teleskop kelas 'teri'. Untuk melihat dataran bulan atau melihat-lihat pemandangan jarak jauh teleskop ber-fl 900 mm ini masih oke. Tapi untuk menjelajah langit yang berisi gugusan planet, bintang, nebula, galaksi dll, rasanya tidak mungkin. Teleskop jenis refractor seperti ini biasanya hanya untuk melihat objek sekelas bulan :(, kalaupun bisa hanya sampai melihat titik kecil planet Mars yang melewati matahari. Untuk membeli teleskop kelas Meade, wah.., harus cari penyandang dana, dengan harga di atas 50 juta dapur bisa kehilangan asap. :) Terkadang heran juga, orang-orang kaya di Indonesia kenapa jarang hobby astronomi ya? Hahaha... masyarakat yang aneh...
Saat ini terpikir untuk membuat teleskop sendiri, ups... saya serius dan yang terbaik dari segi teknis dan non-teknis (duit) adalah jenis Dobsonian. Tapi primary-mirror atau kaca pemantulnya harus bagus dan kalo bisa berjenis pyrex, ini dimaksudkan agar gambar yang dipantulkan ke eye-piece teleskop berkualitas bagus. Jadi tidak menjadi bahan tertawaan apabila hasil fotonya di-publish.
Konon pula' mencari pyrex, untuk mencari kaca pemantul jenis terburuk sekalipun di Indonesia sangat sulit. Saat ini sedang cari-cari di Jepang, katanya teleskop buatan Jepang harganya 1/4 harga teleskop buatan Amerika, bisa jadi begitu juga dengan harga primary-mirror. :) Komponen lainnya seperti spider dan secondary-mirror termasuk murah dan mudah dipesan dari Amerika atau Jepang. Untuk body-nya termasuk mudah, bisa digunakan pipa pvc Maspion yang tergolong kuat, hahaha.., meski bukan yang utama, body teleskop termasuk yang penting untuk menghindari pengaruh cahaya lain. Finder-nya juga bisa dibuat dari pipa pvc kecil. Ah...luar biasa....
Ceritanya jadi ini bikin teleskopnya? Eit..tunggu dulu...primary-mirror-nya beli di mana atau kita cut saja..., siapa tahu di antara pembaca ada yang punya dana hibah... agar kita bisa beli Meade RCX400 dan kita bisa langsung menjelajah langit, memeta bintang, mengamati galaksi, menjangkau nebula, meraih ilmu baru, mem-publish-nya di kampus-kampus, di kota-kota, di kampung-kampung, agar semua orang bisa mengenal semesta ciptaan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Sempurna. Mestinya begitu. :)

Rabu, 11 April 2007

Mengejar Bulan


Mencari pemandangan bentuk bulan terbaik ternyata tidak mudah. Satelit bumi satu-satunya ini selalu tampil berubah-ubah dari hari ke hari. Minggu lalu bulan terlihat bulat dan sangat terang di Timur sekitar pukul 21.00 malam dengan langit sedikit berawan. Saat yang tepat untuk mengeluarkan teleskop plus handy-cam. Meski tergolong sederhana, teleskop yang saya beli 2 tahun lalu ini ternyata masih bermanfaat, dengan focal length 900 mm tekstur bulan dapat terlihat detail. Handy-cam digunakan untuk merekam gambar lewat eye-piece teleskop dengan adaptor yang saya create sendiri dari pemegang router yang tidak terpakai.
Saat perekaman dataran bulan di layar terlihat gambar bergetar, berat handy-cam sepertinya mempengaruhi titik keseimbangan teleskop. Hasil dari perekaman yang hampir 1 jam belum menghasilkan gambar yang bagus. Zoom terhadap dataran bulan terlihat kabur dan tidak tampak detail kawah, mungkin adaptor eye-piece-nya kurang bagus.
Hari berikutnya bulan menghilang, langit begitu berawan, pencarian dihentikan. Konsentrasi diarahkan pada perbaikan perangkat teleskop plus mencari solusi adaptor eye-piece agar gambar menjadi bagus. Bulan purnama masih sekitar 2 minggu lagi, mudah-mudahan awan memberi jalan bagi cahaya bulan mencapai bumi. Hm...dan mudah-mudahan bulan masih mau dipotret. :)