Selasa, 24 Juni 2008

Energi Air dan Angin

Dengan memanfaatkan aliran air kita bisa menghasilkan listrik murah dan bersih:


Berikut gambaran komplit turbin angin :


Selamat berkarya...

Brown Energy?

Pada video Liputan6 yang berjudul "Menghemat BBM dengan Brown Energy", beberapa orang pada video itu meng-klaim menemukan Brown Energy. Ditampilkan juga bentuk alat Brown Energy yang ditemukan berupa toples dengan elektroda dan kumparan. Bahan yang digunakan adalah air dan baking soda.

Yang membuat saya tidak bangga adalah alat yang ditunjukkan pada video itu merupakan alat yang diproduksi oleh Water4gas.com. Selain itu, Brown Energy atau Brown Gas atau HHO Gas dan yang sejenisnya merupakan penemuan lama, bukan penemuan baru seperti yang di-klaim pada video tersebut. Yull Brown merupakan salah seorang inventor yang mengembangkan mesin yang dapat mengubah air menjadi gas hidrogen dan oksigen yang tercampur, yang dapat digunakan untuk menjalankan mesin.

Bagaimana cara membuat alat penghasil Brown/HHO/Hidrogen gas yang baik? Silahkan rekan-rekan klik di energiair.blogspot.com.

Mudah-mudahan ke depannya tidak ada lagi 'pakar-pakar' gadungan yang mengaku menemukan sesuatu, padahal sesuatu itu sudah lama ditemukan oleh orang lain.
Malu...

Kamis, 19 Juni 2008

Water Fuel Cell

Beberapa hari lalu satu TV swasta menyiarkan berita tentang mobil tenaga air. Mobil buatan perusahaan Jepang yang bernama Genepax ini dapat ditenagai oleh air apa saja, mulai dari air murni (H2O) sampai air teh. :) Begitulah menurut sang pembaca berita.

Setelah menemukan web-site Genepax, saya mencoba melihat mekanisme kerja alat yang disingkat WES ini. WES maksudnya Water Energy System. Senang sekali membaca tulisan pembukanya, "Water is our energy solution". Betul, saya juga berharap air akan menjadi solusi pembangkit energi. Dengan begitu kita tidak akan diributkan dengan global warming karena energi berbahan air ini tidak mencemari udara sebab hasil akhirnya juga air.

Meski mekanisme kerja WES dalam bahasa Inggris masih 'coming soon', namun dari gambar mekanisme kerja dalam bahasa Jepang saya menduga WES menggunakan teknik Water Fuel Cell. Teknik Water Fuel Cell cara kerjanya mengubah dari air menjadi unsur Hidrogen dan Oksigen yang selanjutnya dialirkan ke Fuel Cell. Listrik yang dihasilkan setiap sel dihubung serikan untuk mendapat nilai voltase yang besar. Buangan proses ini adalah air. Teknik ini sebenarnya sudah dikenal cukup lama, namun menjadi bahan pembicaraan setelah harga minyak dunia membumbung tinggi.

Mudah-mudahan peralatan WES dan WES-WES lainnya suatu saat dapat diaplikasikan pada semua peralatan elektronik rumah tangga. Selain murah, keluarga kita juga sehat, karena tidak ada polusi, tidak ada global warming. :)

Blue Energy (?)

Lagi, Djoko Suprapto mempertontonkan bahwa pembangkit listrik buatan beliau, yang diberi nama Jodhipati, bekerja dengan 'baik'. Teknologi yang diterapkan 'katanya' mengacu pada teori massa dan cahaya. Saya pribadi tidak mempercayai temuan blue energy ini, apalagi teori yang ada dibaliknya.

Air sebagai bahan bakar? Ini dia, kalau yang ini baru saya percaya. Tentu banyak orang mencemooh ide ini, bagaimana mungkin air yang biasanya memadamkan api berbalik menjadi bahan bakar. Hmm, bener juga ya, tapi ide dasarnya sebenarnya sangat sederhana. Air murni atau H2O memiliki 2 unsur di dalamnya, unsur Hidrogen dan Oksigen. Kedua unsur ini dapat dengan mudah dilepas dengan menggunakan energi listrik. Unsur Hidrogen merupakan unsur yang sangat mudah terbakar, unsur inilah yang digunakan sebagai sumber energi baru.

Beberapa pakar fisika, termasuk dari Universitas Gajah Mada, meragukan bahwa gas Hidrogen dapat dihasilkan dengan cara yang sederhana. Menurut mereka, untuk melepas unsur Hidrogen dan Oksigen dari air, dibutuhkan energi yang sangat besar. Namun dalam kenyataannya, dengan hanya menggunakan 12 volt batere, dibantu dengan beberapa plat stainless-steel yang masing-masing diberi tegangan positif dan negatif, mampu dihasilkan gas Hidrogen dan Oksigen yang sangat banyak. Para praktisi energi alternatif di luar sana menyebut gas hasil produksi ini sebagai gas HHO, ada juga yang menyebutnya Brown Gas, mengambil nama dari seorang inventor energi alternatif.

Lalu bagaimana gas ini dapat bermanfaat? Gas HHO ini dapat langsung dimasukkan ke ruang pembakaran mesin lewat karburator dan mampu menghidupkan mesin. Mesin akan mati bila aliran gas berhenti, apakah disebabkan oleh air yang berkurang atau kehabisan batere. Kehabisan betere? Ya, karena cara kerjanya tetap merupakan peralihan energi, energi batere menghasilkan gas dan gas dibakar untuk menggerakkan mesin.

Bagaimana agar gas tetap diproduksi, mesin tetap hidup dan batere tidak habis? Jawabannya sederhana, batere hanya sebagai starter untuk menghidupkan generator listrik, listrik yang dihasilkan sebagian untuk men-charge batere, sebagian lagi untuk menghasilkan gas HHO, sebagian yang lain dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Ups.

Terus, bagaimana cara lengkap membuat alat pembangkit gas HHO ini? Langsung saja masuk ke energiair.blogspot.com.

Terus, masalah blue energy-nya pak Djoko bagaimana?

Ma'af kalau saya tidak percaya...