Rabu, 07 Mei 2008

Wudhu dan Neti Pot

Saat ber-wudhu disyariatkan untuk istinsyaaq, menghirup dan mengeluarkan air dari hidung sebanyak 3 kali. Menghirup dan mengeluarkan air dari hidung ini bertujuan untuk membersihkan hidung dari debu dan mikroba. Mikroba? O...iya, mikroba, saat bernafas segala makhluk kecil akan terhirup masuk ke dalam hidung, sebagian akan tersaring oleh bulu-bulu halus di dalam hidung, yang tidak tersaring, masuk dan tersimpan di dalam rongga hidung. Ops... dan mikroba ini dapat berkembang biak, cepat lambat akan menimbulkan penyakit. Wah...

Sholat 5 waktu berarti membersihkan bagian dalam hidung 3x5 = 15 kali sehari, luar biasa ya...

Terus, apa hubungannya dengan Neti Pot? Neti Pot pertama sekali saya lihat di acara Oprah Winfrey di MetroTV. Meski bukan penggemar Oprah, apa yang dibahas saat itu sangat menarik perhatian saya. Neti Pot yang terlihat di sini terbuat dari bahan keramik. Neti Pot dapat juga dibuat dari bahan plastik, gelas atau metal. Neti Pot diperkenalkan sebagai alat bantu untuk memasukkan air hangat yang telah dicampur sedikit garam ke dalam hidung. Tujuannya adalah membersihkan bagian dalam hidung pada area yang disebut nasal cavity. Teknik pembersihan hidung ini disebut dengan nasal irigation.

Beragam manfaat yang diperoleh dari pembersihan hidung ini, antara lain, menghilangkan bau yang disebabkan oleh mikroba, mengobati sinusitis kronis, mengobati alergi, mencegah flu, dan banyak lagi, sila lihat di sini.

Kesimpulannya bahwa sebelum sholat saja, masih bagian wudhu-nya dan sub-bagian membersihkan hidung, sudah sangat bermanfaat bagi kesehatan, apalagi sholat secara keseluruhan. AlhamduLillah...

Selasa, 06 Mei 2008

Berburu Pahala di Rumah Zakat

Saya tidak perlu banyak komentar, Rumah Zakat memang luar biasa. Terbuka kesempatan bagi kita untuk mendapatkan pahala yang Insya Allah luar biasa juga. Donasikan berapapun dari sebagian harta yang kita miliki. Berapa saja, Insya Allah bermanfaat.

BCA - 094 301 6001 an. Yayasan Ummul Quro
Mandiri - 132000 481 974 5 an. Yayasan Rumah Zakat Indonesia
PermataBank Syariah - 377 100 1555 an. Yayasan Rumah Zakat Indonesia
Bank Syariah Mandiri - 125 00155 55 an. Yayasan Rumah Zakat Indonesia
Bank BNI Syariah - 155 555 5589 an. Yayasan Rumah Zakat Indonesia
Bank Niaga Syariah - 5200 100 131 005 an. Yayasan Rumah Zakat Indonesia
Bank Muamalat Indonesia - 101 00361 15 an RZI QQ SBU Qurban
LippoBank Syariah - 902 70 90005 5 an. Yayasan Rumah Zakat Indonesia
Bank Mega Syariah - 00010 02 000023 05 an. Yayasan Rumah Zakat Indonesia

Berapapun donasi kita ya sahabat, Isya Allah bermanfaat bagi ummat. :D

Minggu, 04 Mei 2008

Banda Aceh yang Hilang

Minggu lalu, saat tugas ke Banda Aceh, saya sempat berkeliling kota. Saat ini kota Banda Aceh kelihatan lebih ramai, lebih banyak kegiatan, banyak LSM, banyak bule. Meski ramai, pikiran saya tetap teringat akan kejadian tsunami Minggu, 26 Desember 2004, 4 tahun lalu. Hari ke-3 setelah tsunami, saya dan beberapa rekan sudah sampai di Banda Aceh, via darat. Saat itulah saya menyaksikan segala hal yang tidak akan pernah saya lupakan. Mayat-mayat berserakan di jalan-jalan, semua terlihat menghitam dengan goresan luka-luka besar di sekujur tubuh, mungkin akibat gulungan lumpur tsunami yang berisi sampah-sampah tajam. Mayat-mayat lain tergolek di tepi jalan, berbaur dengan sampah-sampah bekas rumah-rumah kayu yang terbawa arus tsunami, ada yang masih mengenakan sarung, terikat pada sebatang kayu disampingnya. Posko-posko penuh mayat. Harta benda sudah tidak terpikir lagi, sedan Jaguar teronggok penuh lumpur di tengah jalan. Teringat juga akan seorang ibu yang lusuh dan kotor, mungkin bekas terkena lumpur tsunami, berjalan di tengah jalan Daud Beureueh, dengan pandangan kosong, membawa makanan, mondar-mandir..., mungkin ia sedang mencari anaknya yang hilang. Di tepi jalan, seorang bapak bersepeda menangis sedih, entah menangisi siapa, mungkin ia kehilangan istri atau anaknya. Sedih luar biasa saat teringat akan lapangan Blang Padang, lapangan ini diisi ratusan orang yang sedang bergembira dan bersenam pagi, saat di mana lumpur tsunami dengan sampah-sampah rumah dan mayat datang menggulung.

Saat berkeliling kota minggu lalu, saya merasakan sesuatu yang hilang dari kota ini, saya kehilangan Banda Aceh yang Islami, saya kehilangan Islam di Tanah Rencong ini. Saya sungguh khawatir, jangan-jangan kota ini tengah mengundang azab yang lain.

Kendaraan Masa Depan Kita :)

Setelah beberapa tahun memperhatikan perkembangan dari banyak kendaraan, saya akhirnya dapat memastikan bahwa Segway atau yang sejenisnya akan menjadi kendaraan pribadi kita di masa depan. Selain tidak menimbulkan polusi, kendaraan ini sangat efektif digunakan untuk angkutan jarak pendek, sekitar 5 sampai 10 km. Dalam kondisi batere full, Segway dapat menempuh jarak 39 kilometer dengan kecepatan maksimal 20 km/jam. Untuk jarak yang lebih jauh, Segway dapat menumpang ke angkutan lain seperti kereta api cepat atau MRT, bus umum model Busway, tanpa harus turun dari Segway sama sekali. Turun dari kereta/bus, Segway selanjutnya dapat membawa kita menuju kantor misalnya dari Gambir ke MH Thamrin. Begitu juga saat masuk ke lift, pengendara tidak perlu turun dari kendaraan :), sangat stabil. Mungkin karena di dalam 'tubuh' Segway tersimpan 5 gyroscope yang dapat mendeteksi kemiringan Segway setiap saat. Informasi kemiringan ini menjadi masukan komputer mikro yang akan mengatur ulang parameter Segway agar tetap seimbang. Semua video aksi Segway ada di youtube, luar biasa...

Harganya? Nah, kalau yang ini saya masih angkat tangan... cukup mahal... sekitar 5000 sampai 6000 USD. :( Mungkin kita bisa menunggu versi Cina-nya... :D atau membuatnya sendiri. Lho, ini serius... membuat 'Segway' sendiri, setelah lama dihitung-hitung modalnya sekitar 10 jutaan. Yang membuatnya menjadi mahal adalah 2 buah motor plus gear-nya buatan USA yang masing-masing berharga 350 USD. Ops... Motor buatan Cina bisa menjadi pilihan lain agar biaya dapat lebih ditekan. :) Microcontrollernya bisa menggunakan PIC atau ATMEL, yang penting memiliki kemampuan ADC agar dapat bekerja sama dengan gyroscope dan accelerometer. Untuk ban bisa menggunakan ban skuter atau yang lebih pas ban alat angkut bahan bangunan, yang iklannya 'tinggal sorong'... :)

Lho... serius ini mau membuat tiruan Segway? Hmmm, ngumpul duit dan komponen dulu ya... :D