Selasa, 26 Agustus 2008

Sai Baba, Tukang Sulap dari India

Sai Baba, siapa yang tak kenal orang yang satu ini, sebuah buku menyebutnya "Dajjal dari Khurasan". Disebut demikian karena Sai Baba konon dapat mengeluarkan linggam dari mulutnya, serbuk putih dari tangannya, dan benda-benda lainnya. Beberapa rumah orang India di dekat kediaman kami menempelkan foto Sai Baba yang cukup besar di depan rumahnya, mungkin dengan maksud agar terlindung dari mara-bahaya. Beberapa pengikutnya mengganggap Sai Baba turunan dewa, bahkan katanya mesias yang ditunggu-tunggu.

Tapi tunggu dulu, benarkah Sai Baba dapat melakukan semua itu, mengeluarkan linggam dari mulutnya, mengeluarkan serbuk seperti tepung dari tangannya, dan lain-lain. Coba simak video berikut...



Hmm..., trik sederhana ternyata mampu menipu begitu banyak orang. Oooo... Sai Baba, sampai hatimu... :)

Senin, 25 Agustus 2008

Antara Dua Cinta - Raihan

Suatu keharusan bagi kita untuk mengkoreksi diri sendiri, apakah kita sudah bersyukur dengan apa yang kita miliki dan tidak risau akan sesuatu yang belum kita miliki. :)
Seni lagu dan kata Raihan, Antara Dua Cinta, begitu mengetuk hati...

Apa yang ada jarang disyukuri, apa yang tiada sering dirisaukan...
Nikmat yang dikecap, barukan terasa, bila hilang...
Apa yang diburu, timbul rasa jemu... bila sudah di dalam genggaman...

Dunia ibarat air laut, diminum hanya menambah haus....
Nafsu bagaikan fatamorgana di padang pasir..., panas yang membahang disangka air...

Dunia dan nafsu bagai bayang-bayang, dilihat ada ditangkap hilang...

Tuhan leraikanlah dunia, yang mendiam di dalam hatiku...
Kerana di situ tidak ku mampu, mengumpul dua cinta...
hanya cintaMu kuharap tumbuh di bajai bangkai dunia yang kubunuh...

Minggu, 17 Agustus 2008

Merdeka !! Merdeka?

Hari ini 17 Agustus 2008, Indonesia 63 tahun. Pagi, sekitar pukul 6 pagi saya menyiapkan bendera merah putih untuk dikibarkan. Bendera yang tidak besar ukurannya sudah 1 tahun tidak dikibarkan, masih bagus, terlipat rapi. Tiang benderanya berupa pipa aluminium tidak terpakai sepanjang 3 meter. Hanya dibutuhkan 5 menit untuk mengikat bendera ke tiang, 5 menit berikutnya bendera merah putih sudah terpancang ditiang besi atas pagar rumah. Saya sangat mencintai negeri ini, tanah air kita ini. Mungkin karena ayah saya yang seorang purnawirawan ABRI, sejak kecil mengajarkan kami, anak-anaknya, untuk tetap menghargai para pejuang, para pembela negara. Saya sendiri sangat suka dengan cerita perjuangan Pak Dirman (Jendral Sudirman) yang dalam keadaan sakit sekalipun tetap berjuang, keluar masuk hutan, bergerilya, hingga ajal menjemput. Saya teringat akan ibu yang pernah bercerita tentang ayahnya, kakek saya. Bahwa ayah ibu, saat hidupnya adalah seorang komandan Mobrig, mungkin sekarang Brimob. Di malam sebelum gugurnya, saat maghrib tiba beliau pulang ke rumah dan bercerita bahwa di sekitar kampung ada banyak orang berkumpul memakai sarung dengan cara yang tidak biasa, bagian bawah sarung di lipat ke atas. Saat itu tempat penjagaan ditinggal kakek dan rekan-rekan untuk kembali sejenak ke rumah. Setelah berkumpul dengan istri dan anak-anaknya, beliau meminta semua foto dirinya dikumpulkan, dan dibakar. Beliau juga meminta satu-satunya foto yang disembunyikan ibu. Selesai membakar semua foto dan mencium anak-anaknya, beliau kembali ke rumah penjagaan. Malam itu, sangat mencekam, nenek, ibu dan adik-adik harus tidur di bawah tempat tidur, karena khawatir terkena peluru nyasar. Suara letusan senjata malam itu terdengar berkali-kali... Semua khawatir sesuatu terjadi atas kakek...

Keesokan harinya apa yang dikhawatirkan keluarga benar-benar terjadi, terdengar berita duka bahwa kakek telah tiada, 3 peluru menembus tubuhnya...

Merdeka? Memang betul bahwa hari ini kita bebas dari penjajah negeri seperti Belanda dan Jepang. Tapi apakah bangsa kita sudah merdeka dari penjajah budaya, penjajah ekonomi, penjajah akhlak? Belum sama sekali... Bangsa ini, bila dibiarkan akan menemui kehancurannya, menjadi negeri miskin tidak berakhlak. Tahukah rekan-rekan sekalian, bahwa begitu banyak rakyat Indonesia yang masih kelaparan hari ini? Detik ini? Tahukah rekan-rekan sekalian bahwa detik ini juga banyak remaja negeri ini sudah terkontaminasi oleh budaya asing, bertindak asing, bergaul dengan cara-cara yang asing? Banyak remaja dan pemuda kehilangan jati dirinya, melupakan agamanya, melupakan Islam.

Kita tidak bisa juga memungkiri bahwa remaja-remaja kita saat ini akan menjadi pemimpin Indonesia 20-30 tahun ke depan. Bagaimana bila ianya memimpin dengan cara-cara asing, keras, licik, bergaul bebas? Bisa kita bayangkan bagaimana rakyat yang akan dipimpinnya... akan lebih miskin dan lebih menderita. Hari ini, orang-orang tidak berilmu dan tidak berakhlak berlomba-lomba menjadi politikus. Sikut sini dan sana untuk memuaskan nafsunya yang rakus. Begitu juga orang-orang yang merasa berilmu, bergelar Master, Doctor, namun miskin akhlak, sangat bernafsu menguasai negeri.

Sementara orang-orang baik, berilmu dan berakhlak banyak yang tidak suka berpolitik, tidak ambisius dan cenderung pasif. Ayo !!! Bangkitlah sahabat-sahabatku, yang berilmu dan berakhlak. Mari rebut Indonesia ini dari tangan orang-orang yang tidak adil dan tidak amanah. Bangkitlah menjadi pemimpin apa saja, bangkit, bangkitlah sahabat-sahabatku... agar bangsa ini bisa lebih MERDEKA...

Selasa, 12 Agustus 2008

Pesawat Malaikat

Buroq, pesawat terbang malaikat berkecepatan sangat tinggi, pada peristiwa Isra' Mi'raj membawa Rasullullah SAW terbang dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha (sekitar 1200 kilometer), dilanjutkan terbang vertikal ke Sidrat Al-Muntaha yang jaraknya mungkin milyaran atau triliunan kilometer, dan kembali lagi ke bumi sebelum pagi tiba.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim demikian, "Diceritakan dari Abu Said Khudri r.a. bahwa Usaid bin Hudair pada suatu malam sedang membaca Alquran di suatu tempat dekat kandang kudanya, tiba-tiba kudanya melompat. Ia diam lalu membaca lagi dan kuda itu melompat pula. Sekali lagi ia diam, lalu membaca lagi dan sekali lagi kuda itu melompat. Usaid yang membaca Alquran itu berkata, "Oleh karena kuda itu melompat-lompat, maka saya takut kalau-kalau nanti menginjak kawanku yang bernama Yahya. Kemudian saya berdiri dan mendekati tempat kuda itu. Tiba-tiba ada suatu benda bagaikan naungan/payung yang ada di atas kepalaku, di dalamnya tampak bagaikan beberapa pelita bercahaya yang terus naik ke atas hingga saya tidak dapat melihatnya lagi. Paginya saya mendatangi tempat Rasulullah saw. dan berkata, "Ya Rasulullah! Semalam saya membaca Alquran di suatu tempat dekat kandang kudaku, tiba-tiba kudaku melompat. Rasulullah saw. bersabda, "Baca terus, hai anak Hudair." Usaid berkata, "Saya terus membaca, tetapi kudaku melompat lagi." Rasulullah saw. bersabda, "Baca terus, hai anak Hudair." Usaid berkata, "Saya terus membaca lagi, tetapi kudaku melompat pula." Rasulullah saw. bersabda, "Baca terus, hai anak Hudair." Usaid berkata, "Tidak, lalu saya bangkit, sebab Yahya tidur di dekat kuda itu dan saya takut kudaku itu menginjaknya. Selanjutnya saya melihat seolah-olah seperti naungan/payung yang di dalamnya ada beberapa pelita bercahaya, naik ke atas hingga saya tidak dapat melihatnya lagi." Rasulullah saw. lalu bersabda, "Itu adalah malaikat yang mendengarkan bacaanmu. Andaikata engkau membacanya terus sampai pagi, niscaya orang-orang dapat melihat sesuatu yang hingga kini masih terselubung bagi mereka itu."

Sabda Rasullullah yang berbunyi, "Andaikata engkau membacanya terus sampai pagi, niscaya orang-orang dapat melihat sesuatu yang hingga kini masih terselubung bagi mereka itu", menunjukkan bahwa pesawat malaikat ini dapat dilihat oleh manusia.

Apakah itu berarti bahwa pesawat UFO adalah pesawat malaikat? Wallahu'alam.

Menguji Air Tanah

Cara menguji apakah air tanah kita baik untuk dikonsumsi atau tidak dapat digunakan cara sederhana warisan orang-orang tua. Caranya mudah, tampung air tanah, apakah dari sumur biasa atau dari sumur bor ke dalam gelas bening. Siapkan 2 sendok makan bubuk teh, tanpa gula. Masukkan bubuk teh ke dalam gelas, lalu aduk. Hasilnya? Bila air menjadi hitam seperti kopi atau lebih hitam lagi, artinya air tidak dapat digunakan untuk makan dan minum, para praktisi sumur bor mengatakan 'banyak zat besi'. Namun, bila air hasil campuran berwarna seperti air teh biasa, artinya air dapat dikonsumsi dengan terlebih dahulu memasaknya. :) Kadar besi yang tinggi akan menimbulkan warna karat pada lantai. Atau bila digunakan untuk mencuci akan membuat warna pakaian menjadi tidak cerah. Untuk mengurangi kadar besi ini dapat digunakan saringan air, berupa pipa paralon 6 inchi setinggi 1.5 meter yang diisi dengan pasir, batu kerikil, arang dan ijuk. :D

Rabu, 06 Agustus 2008

Percakapan Adam Air

Mulanya saya mengira bahwa Adam Air yang jatuh di Majene, Sulawesi tahun lalu benar disebabkan oleh human error, kesalahan manusia. Tapi setelah mendengar suara percakapan 5 menit terakhir antara pilot, co-pilot dan Air Traffic Control, kesan human error menjadi berkurang. Apalagi setelah mendapat penjelasan lebih jauh dari pilot senior, bapak Randy Sasmita yang menjelaskan tentang isi pembicaraan dan keadaan cockpit, makin menguatkan pendapat bahwa Adam Air yang jatuh di Majene murni sebab oleh perangkat pesawat yang error. Sehingga pesawat saat itu 'melanglang buana...'.



Lalu, apakah suara pada rekaman itu suara pilot Refri Agustian Widodo dan co-pilot Yoga Susanto? Coba simak lagi video berikut :



Lalu, mana yang benar? KNKT-kah, yang menyatakan human-error? Atau yang baru kita dengar dan lihat sendiri?

Saya tentu memilih yang terakhir.

Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar..., mudah-mudahan khusnul khotimah.