Jumat, 21 November 2008

Detoksifikasi

Racun dalam tubuh? Mulanya saya menganggap remeh saat mendengar perkataan bahwa setiap orang memiliki simpanan sampah beracun di dalam tubuh. Racun itu menumpuk bertahun-tahun dan mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Asalnya, katanya, bisa dari makanan yang terkontaminasi racun, polusi udara dan lain-lain. Begitukah?

Setelah dipikir-pikir, saya membenarkan juga bahwa makanan yang kita makan saat ini hampir selalu bersentuhan dengan 'racun'. Misalnya nasi, saat padi akan ditanam, petani di sekitar rumah saya selalu membasmi rerumputan dengan racun rumput. Beberapa hari kemudian racun pembasmi keong mas pun disebar, katanya untuk membunuh keong mas yang merusak tanaman padi. :( Saat padi mulai membesar, petani sudah siap dengan 'racun' yang lain, racun hama. Dengan menggunakan alat seperti astronaut, petanipun menyemprotkan racun hamanya, tanpa rasa bersalah dan dengan ukuran dikira-kira saja. Itu terjadi beberapa kali, sampai musim panen tiba. Bisa dibayangkan begitu banyak racun yang masuk ke dalam sebutir beras yang dihasilkan. Artinya, ribuan butir beras yang telah menjadi nasi mengandung begitu banyak racun. Masuk ke dalam tubuh kita, keluarga kita, tiga kali sehari, atas kehendak kita sendiri. :D Belum lagi racun pada sayurnya..., belum lagi daging ayamnya yang sedari kecil sudah disuntik... :( Ampun...

Itu sebabnya setiap orang butuh detoksifikasi, mengeluarkan racun-racun yang telah menumpuk bertahun-tahun dari dalam tubuh. Racun yang menumpuk ini, pelan tapi pasti telah mempengaruhi kinerja tubuh kita. Racun yang menebal pada usus menghalangi usus saat akan menyerap nutrisi dari makanan. Makan makanan bergizi namun tidak dapat diserap tubuh, tidak bermanfaat. Racun-racun ini juga menjadi penyebab penyakit, pusing-pusing, cepat lelah, mudah sakit, konstipasi, penglihatan berkurang, masalah dengan kulit, alergi dll.

Contoh tumpukan racun yang saya ambil dari situs http://www.drnatura.com, maaf kalau agak menjijikkan... tapi ini real, asli dari dalam usus... Uh...
Memang gambar di sebelah sangat menjijikkan, namun perlu diketahui bahwa setiap orang selama bertahun-tahun lupa untuk membersihkan usus besarnya. Bisa jadi, sampah yang berukuran lebih besar dari gambar di atas sudah ada lama di usus kita. :D

Jalan satu-satunya adalah membersihkan usus besar kita dari sampah-sampah beracun. Beberapa situs menawarkan produk herbal yang harus diminum beberapa hari secara terus-menerus untuk mendapakan hasil yang maksimal. :D Cara ini lebih simpel dan lebih sopan dibanding dengan cara sebelumnya, yakni memasukkan peralatan pembersih usus besar dari -maaf- lubang anus dan mengalirinya dengan semprotan air hangat. Ups..

Bila yakin akan cara herbal, silahkan pesan produknya di drnatura.com atau membelinya di situs-situs lainnya, drflora misalnya. Beberapa MLM di Indonesia menawarkan produk yang hampir serupa. RIDDANCE dari K-LINK misalnya, dipromosikan sebagai makanan herbal yang mampu mengeluarkan sampah beracun seperti gambar di atas. Hehehe.. saya sendiri baru mencoba Kino-nya K-LINK, pembersih racun dalam darah yang ditempel pada bagian telapak kaki atau sering disebut dengan detox foot pads. Produk yang sama di luar negeri bisa jadi diberi nama berbeda, contohnya Kenrico.

Setelah mencoba dua kali, saya merasakan ada yang berbeda dari kesehatan tubuh saya, lebih fit. Sampai saat ini saya sudah menggunakan detox foot pads sekitar enam kali, atau sebanyak 12 pad. Harganya yang lumayan mahal, berkisar Rp. 300.000,- per box isi 10 pad, membuat saya berpikir untuk terus menggunakannya. :D

Untuk mencoba RIDDANCE saya masih berpikir, kira-kira 'benda' apa yang akan keluar dari dalam tubuh saya... Apakah mirip dengan gambar di atas atau lebih dahsyat? :D Bagaimana kalau kita mencobanya bersama-sama? Haha...

Mudah-mudahan semua sehat ya... Insya Allah...

Rabu, 19 November 2008

Jin di Kamera HP

Foto-foto di sini hasil jepretan minggu lalu, saat teman saya, Pak Yulianto meng-instalasi perangkat VSAT 1.8 meter di daerah Tanjung Ledong, Sumatera Utara. Lokasi ini dicapai dengan menaiki perahu sekitar 2 jam dari Tanjung Balai Asahan. Kantor unit tempat pemasangan perangkat berada di wilayah hutan jati yang sepi. Tanjung Ledong dikenal sebagai daerah pertanian dengan kualitas beras yang baik. Para petani yang tidak memiliki sawah dari berbagai daerah, lebih memilih pergi ke Tanjung Ledong untuk bertani dengan menyewa sawah milik masyarakat setempat.

Mengambil gambar perangkat yang telah diinstalasi merupakan prosedur biasa yang harus dilakukan seorang engineer VSAT. Berbekal kamera dari HP Nokia 5310 Xpressmusic, beberapa gambar diambil oleh rekan lain yang turut membantu instalasi. Pak Yulianto merasa aneh saat melihat fotonya, terdapat 'tiang' di sebelah VSAT yang setahu beliau tidak ada benda apapun di sana. Berikut gambar asli yang saya peroleh dari Pak Yulianto.



Perhatikan foto di atas, ada benda mirip tiang, perbesarlah bagian tengah gambar yang terlihat seperti tiang putih. Hasilnya sangat mengejutkan, terlihat gambar wajah yang melihat ke arah kamera! Berikut hasil pembesarannya 300%.



Ada foto lain yang diambil pada tanggal 9 November 2008 di daerah lain, yang juga berisi gambar makhluk tak dikenal, jin. Berikut fotonya, perbesarlah dan perhatikan gambar putih dibelakang Pak Yulianto.



Seperti yang pernah dibahas dalam tulisan sebelumnya, Melihat Objek Tak Kasat Mata, bahwa kamera digital mampu melihat sesuatu yang manusia tidak mampu untuk melihatnya. Sama seperti kita melihat cahaya infra merah remote control pada kamera HP atau handy-cam, sepertinya begitu pula yang terjadi di sini.

Kebenaran foto ini saya jamin 100%, silahkan diuji bila rekan-rekan ragu atasnya. Mudah-mudahan ALLAH SWT melindungi kita semua dari kejahatan jin dan manusia.

QS An Naas :
1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. Raja manusia.
3. Sembahan manusia.
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6. dari (golongan) jin dan manusia.

Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat, Insya Allah.

Rabu, 12 November 2008

Tengkorak Kepala di Mars

Selesai membaca analisa foto-foto NASA di http://www.marsanomalyresearch.com/, saya jadi tertegun. Benarkah pernah atau sedang ada kehidupan di planet Mars?

Berikut contoh foto di planet Mars yang berisi gambar tengkorak kepala mirip manusia.


Foto-foto terbaru tahun 2008 ini, yang dikirim oleh penjelajah planet Mars, Spirit, memperlihatkan fakta baru, bahwa sepertinya memang (pernah) ada kehidupan di Mars. Saya mencoba men-download-nya sendiri dari http://marsrovers.jpl.nasa.gov/gallery/all/spirit.html. Koleksi foto yang dikirim oleh Spirit saat ini sudah mencapai 111,390 foto dan dapat di-download secara gratis. Foto yang dipakai untuk analisa di atas dapat dicari pada bagian Panoramic Camera, SOL1526, nama filenya 2P261833662EFFAY00P2298R1M1.JPG. Setelah selesai men-download, saya mencoba menganalisa sendiri foto tersebut. Maklumlah, saya paling tidak suka dengan hoax, jadi saya harus melihat dan menganalisanya sendiri. :) Hasilnya, saya sama sekali belum dapat menolak pendapat Joseph P. Skipper, pemilik site http://www.marsanomalyresearch.com, bahwa ( pernah ) ada suatu kehidupan di planet Mars.



Ada foto lainnya, yang berisi tengkorak kepala mirip manusia juga. Berikut foto yang saya ambil dari http://www.marsanomalyresearch.com, foto asli dari penjelajah Spirit ada di 2P171912249EFFAAL4P2425L7M1.JPG.


Gambar di bawah ini adalah hasil crop saya dari file asli NASA dan diperbesar 200%.


( Pernah ) adakah kehidupan di Mars? Wallahu'alam.

Senin, 10 November 2008

Jawa Deli

Agak aneh didengar, namun begitulah sebutan bagi orang Jawa yang terlahir di tanah Deli, Jawa Deli. Sebutan lainnya yang lebih enak didengar adalah 'Pujakesuma', Putra Jawa Kelahiran Sumatera. Istilah ini juga digunakan oleh orang Jawa asli yang bermigrasi ke Sumatera, dengan kalimat yang sedikit dimodifikasi menjadi 'Pujakesuma', Putra Jawa Keluyuran Sumatera. :)

Banyak orang mengira bahwa penduduk Medan umumnya orang Batak, sehingga setiap ketemu orang Medan disebutlah "Horas!". Kenyataannya 60% penduduk Medan dan sekitarnya adalah orang Jawa Deli, keturunan dari orang-orang Jawa asli yang dibawa Jepang bersama orang-orang Cina dan India ke Sumatera dalam proyek kerja paksa, Romusha. Selain di Medan dan sekitarnya, penduduk Jawa Deli tersebar merata dihampir keseluruhan Sumatera Utara terutama di daerah-daerah perkebunan kelapa sawit dan karet.

Tingkat pendidikan orang Jawa Deli umumnya rendah. Menikah pada usia dini merupakan hal yang biasa terjadi, yang berdampak pada meningkatnya laju pertumbuhan populasi orang Jawa Deli di Sumatera Utara. Hanya sebagian kecil keturunan saja yang meneruskan pendidikannya sampai perguruan tinggi.

Umumnya orang-orang Jawa Deli beragama Islam. Meski begitu budaya Jawa Hindu masih melekat erat dalam praktek kehidupan sehari-hari, seperti membuat sesajen pada hari-hari tertentu, memilih hari yang 'baik' untuk acara tertentu dll. Perilaku syirik yang mestinya dibuang jauh-jauh.

Jadi mulai saat ini, bila rekan-rekan berkunjung ke pelosok Medan dan sekitarnya, jangan khawatir bila tidak bisa berbahasa Batak, cukup gunakan bahasa Jawa saja atau yang lebih mudah, bahasa Indonesia. :D

Kulonuwun... Horas!!!

Senin, 03 November 2008

'Buta Hati Permanen'

Senior saya, Bapak Drs. Sembol Ginting MSc mengalami kebutaan mata sejak tahun 1998 akibat penyakit glaukoma. Usaha berobat sampai ke luar negeri terhenti sejak dokter negeri jiran memberitahukan bahwa syaraf mata beliau telah rusak dan tidak mungkin untuk disembuhkan. Namun sampai detik ini beliau masih tetap semangat mengajar dan dengan bantuan tangan seorang anaknya yang gemar komputer beliau tetap membuat aplikasi komputer. Dari pengalaman beliau saya mendapati bahwa buta mata tidak berarti harus membutakan hati. Kebutaan mata justru membuat Pak Sembol Ginting semakin arif dan bijaksana, tidak kehilangan semangat dan jauh lebih ikhlas, hatinya sangat jernih dalam menilai sesuatu.

Di sisi lain, kita yang hidup dengan mata normal ternyata belum tentu memiliki pikiran dan hati yang melihat. Sebaik-baik hati adalah yang tidak memiliki penyakit, normal dalam melihat kebenaran, baik dekat maupun jauh. Bisa jadi hati kita saat ini mulai memiliki penyakit rabun hati, rabun jauh atau rabun dekat. :) Hati yang rabun jauh biasanya lebih merusak ke dalam diri dibanding ke arah luar, selalu menyalahkan diri sendiri. Sedangkan hati yang rabun dekat lebih berbahaya, tidak ada kebenaran lain selain kebenaran dirinya. Hati yang rabun dekat selalu melihat kesalahan orang lain, lupa pada kesalahan diri. Pepatah bilang "Semut di seberang lautan tampak, sedang gajah di pelupuk mata tidak tampak".

Selain itu ada juga hati yang masih dapat melihat jauh dan dekat namun terlihat samar-samar akibat katarak hati. Umumnya katarak hati disebabkan kebiasaan buruk, hidup mulai bernafsu dan serakah. Katarak ini bila dibiarkan terus-menerus akhirnya akan menutup hati dan membutakannya, tidak dapat melihat kebenaran sama sekali, sangat bernafsu dan sangat serakah. Hati yang seperti ini sangat berbahaya, inilah yang disebut buta hati permanen.

Rabun dan katarak hati masih dapat disembuhkan dengan memberi obat hati, yakni mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. Opick sudah menjelaskan dengan gamblang perihal cara mengobati hati. Namun untuk buta hati permanen, tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya kecuali berharap obat dari ALLAH SWT, Sang Pembolak-balik Hati.

Begini bunyi nasyid tentang buta hati, "Buta hati lebih berbahaya, buta mata tidak nampak dunia. Buta hati tidak nampak kebenaran, buta hati ditipu nafsu dan syaitan..."

Butakah hati kita?

Mudah-mudahan ALLAH SWT menyembuhkan dan menjauhkan kita dari penyakit hati... Insya Allah...