Sabtu, 05 September 2009

P-wave dan S-wave

Sedikit tulisan ini mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan kita bersama perihal gempa bumi. Tidak banyak dibahas dalam tulisan ini, hanya berkisar pada gelombang yang dihasilkan saat gempa terjadi. Mudah-mudahan dengan mengetahui kedatangan gelombang-gelombang gempa ini kita dapat segera menyelamatkan diri dari efek gempa yang datang setelahnya.

Saat gempa bumi terjadi dari pusat gempa akan dihasilkan gelombang gempa awal yang dikenal dengan primary wave atau P-wave. Gelombang P-wave bergerak cepat dengan teknik merapat dan merenggang. Gelombang ini tidak begitu merusak, umumnya bangunan hanya bergoyang ke kiri dan ke kanan. Kita yang merasakan gempa seolah-olah berdiri di atas bola besar yang bergerak tak tentu arah, kepala akan pusing, bumi seolah berputar-putar tak terkendali. Saat seperti ini biasanya kita segera ingat ALLAH SWT. :)

P-wave merupakan gelombang pembuka, peringatan akan datangnya gelombang yang lebih dahsyat yakni gelombang kedua yang bersifat merusak yang dikenal dengan secondary wave (S-wave). S-wave bergerak lebih perlahan, umumnya selang waktu antara tibanya P-wave dengan S-wave tidak lebih dari satu menit. Waktu yang sangat sempit bagi kita untuk menyelamatkan diri, apalagi dari gedung yang tinggi. Berbeda dengan P-wave yang bergerak merapat dan merenggang secara horizontal, S-wave bergerak ke atas dan ke bawah membentuk gelombang sinus, merusak struktur tanah, menggetarkannya dari atas ke bawah secara vertikal dan sanggup meruntuhkan seluruh benda yang dilewatinya.

Gambaran gelombang gempa P-wave:


Gambaran gelombang S-wave:


Terjadinya gempa bumi menurut ilmu sains disebabkan oleh tubrukan antar lempeng bumi yang memang bergerak terus-menerus. Namun perlu juga kita waspada, jangan-jangan gempa bumi ataupun bencana lain yang kita alami merupakan peringatan dari ALLAH SWT.

Wallahu a'lam...