Kamis, 29 Januari 2009

Konsili Nicea dan Hijrahnya Rasulullah

Minggu-minggu lalu, saat gencar-gencarnya serangan Israel ke Palestina, saya berpikir kembali mengenai 3 agama langit, Yahudi, Kristen dan Islam dan hubungannya satu dengan lainnya. Saya mendapatkan satu hal istimewa hubungan antara tahun konsili Nicea dengan tahun Islam. Saya mencari hubungan keduanya di internet, tidak ditemukan. Ternyata ini belum ditemukan sebelumnya, selamat mengikuti... :)

Konsili Nicea tahun 325 Masehi mengakhiri perdebatan sengit antara pengikut Athanasius dan pengikut Arius, yang akhirnya dimenangkan oleh Athanasius. Athanasius meyakini bahwa Yesus adalah Tuhan, yang berujung pada 3 Tuhan, Trinitas. Sedangkan Arius tetap berpegang pada ajaran lama bahwa Yesus bukanlah Tuhan, Yesus manusia biasa yang diciptakan Tuhan. Konsili Nicea akhirnya menghasilkan Pengakuan Iman Nicea yang sampai saat ini masih diucapkan di gereja-gereja Katolik dan sebagian Protestan. Sedang Arius dan pengikutnya terpinggirkan oleh kepercayaannya bahwa Yesus bukan Tuhan, Yesus adalah manusia biasa. Itu terjadi tahun 325 Masehi. Salah satu pengikut aliran Arius adalah Sir Isaac Newton, jenius penemu teori gravitasi.

Tahun 622 Masehi, atas perintah ALLAH SWT, Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa hijrah itu ditetapkan sebagai awal dari penanggalan Islam, 1 Muharram 1 Hijriyah. Peristiwa hijrah itu bertepatan dengan tanggal 15 Juli 622 Masehi.

Lalu apa hubungannya antara 325 Masehi dengan 622 Masehi?
Mengapa ALLAH SWT memilih tahun 622 Masehi sebagai awal tahun Islam?
Mengapa tidak tahun yang lain?

Ini berkenaan dengan angka 19 yang pernah ditulis juga pada AL QUR'AN DAN ANGKA 19, silahkan membacanya terlebih dahulu. Ringkasnya bahwa banyak bilangan pada Al-Qur'an yang berhubungan erat dengan bilangan 19. Angka 19 ini diambil dari surah Al-Muddatstsir ayat 30-31.

Lalu apa hubungannya antara konsili Nicea dan tahun hijrahnya Rasulullah?
Hitung-hitungan saya membuktikan hubungan yang sangat erat antara keduanya.

Konsili Nicea 325 Masehi.
Hijrah Rasulullah 622 Masehi (1 Muharram 1 H).

Coba kita hitung-hitung, baiknya menggunakan kalkulator...
> Mulanya kedua angka kita satukan 325 dan 622 menjadi 325622.
> Bagilah angka 325622 dengan 19.
> 325622 bagi 19 hasilnya 17138, tanpa sisa.
> Hasilnya coba dibagi lagi dengan 19.
> 17138 bagi 19 hasilnya 902, juga tanpa sisa.
> Terus kalau 902 dibagi 19, bersisa tidak? Ternyata bersisa... tapi..
> Coba balik angka 902 menjadi 209 kemudian dibagi dengan 19.
> 209 bagi 19 hasilnya 11, tanpa sisa...
> Uniknya angka 902 bila diurai 9+0+2 hasilnya juga 11.
> 11 = 1 Muharram 1 Hijryah.
Luar biasa bukan? :D

Menurut saya artinya begini,
- Saat konsili Nicea tahun 325 Masehi, agama Kristen sudah tidak tauhid lagi.
- Hijrah Rasulullah tahun 622 Masehi adalah tahun kembalinya ke ajaran yang tauhid.
- Tahun 622 Masehi sengaja dipilih ALLAH SWT agar menjadi bukti yang tidak dapat dibantah lagi.
- 11, Ahad Ahad !!!

Wallahu a'lam...

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Mulanya kedua angka kita satukan 325 dan 622 menjadi 325622.
Bagilah angka 325622 dengan 19.
325622 bagi 19 hasilnya 17138, tanpa sisa.
Hasilnya coba dibagi lagi dengan 19.
17138 bagi 19 hasilnya 902, juga tanpa sisa.
Terus kalau 902 dibagi 19, bersisa tidak? Ternyata bersisa... tapi..
Coba balik angka 902 menjadi 209 kemudian dibagi dengan 19.
209 bagi 19 hasilnya 11, tanpa sisa...
11 = 1 Muharram 1 Hijryah.
----
Menarik tapi sulit dipahami. Sebuah kebetulan, otak-atik gathuk (tapi mengapa bisa sampai ke pola ini?, bisa dijelaskan?)
Kalau saya berprasangka 902 menjadi 209 sebagai model informasi membenarkan yang terbalik, maka pertanyaan lain akan disangkakan 325622 dipasangkan sebagai informasi ada kesatuan yang kemudian harus dijernihkan kembali.
Wah...sangat boleh jadi memiliki varian yang begitu banyak dan tak bisa dijelaskan dengan perumusan. Namun, ada simpul-simpul yang manusia bisa menjelaskannya (kah?). Dengan kata lain, resultante aktivitas terukur dan sangat super terukur. Tidak ada probabilitas kejadian tapi semua kejadian adalah rangkaian yang keniscayaannya menjadikan orang beriman menjadi semakin takjub pada ilmu Allah.
Subhanallah.

Stefano Al-Biruni mengatakan...

Wah... kalau sudah mas Agor yang bertanya, saya harus hati-hati menjawabnya, takut salah.. :D

Konsili Nicea tahun 325 merupakan tahun hilangnya tauhid dari Kristen. Saya simpan bilangan ini bertahun-tahun sampai akhirnya saya menemukan Islam. Beberapa minggu lalu bilangan ini keluar lagi di kepala, lalu saya mencoba menghubungkannya dengan sejarah Islam, terutama pada tahun-tahun awal dan selalu membaginya dengan 19. Saya mulai dari tahun 610, sampai akhirnya ketemu tahun 622. Lalu saya coba cari ada apa di tahun itu, hijrahnya Rasullullah dan mulanya kalender Islam, 1 Muharram 1 Hijryah.

Memang ada beberapa tahun di antara tahun 325-622 yang bila digabung dengan angka 325 hasilnya habis dibagi 19, namun hanya sekali saja, pembagian berikutnya tidak habis dibagi 19.

Berikut tahun yang diperoleh:
Tahun 337: 325337:19=17123
Tahun 356: 325356:19=17124
Tahun 375: 325375:19=17125
Tahun 394: 325394:19=17126
Tahun 413: 325413:19=17127
Tahun 432: 325432:19=17128
Tahun 451: 325451:19=17129
Tahun 470: 325470:19=17130
Tahun 489: 325489:19=17131
Tahun 508: 325508:19=17132
Tahun 527: 325527:19=17133
Tahun 546: 325546:19=17134
Tahun 565: 325565:19=17135
Tahun 584: 325584:19=17136
Tahun 603: 325603:19=17137
Tahun 622: 325622:19=17138:19=902

Begitu mas Agor, terima kasih sudah berkenan berkunjung...

Anonim mengatakan...

Selamat malam.
Berkenaan dengan utak-atik angka dari pihak yang menamakan dirinya orang Islam (Muslim) berkaitan dengan Konsili Nicaea, yang menjadi milik abadi Kaum Kristiani Katolik dan Orthodox, saya dengan jujur sangat menyesalkan tindakan sebagian Umat Islam dalam "mengintervensi" sangat jauh terhadap kejadian-kejadian yang dialami Umat Kristiani Katolik dan Orthodox, kemudian dijadikan "Pembenaran" terhadap ajaran Islam.
Wahai orang Islam, cukuplah sudah tindakan barbar kalian dalam mengintervensi agama lain, entah itu Agama Kristiani, Hindu, Buddha dan lain-lain. Beribadahlah menurut ajaran agama Islam tanpa harus "menyerbu" agama lain, yang pada hakekatnya adalah Suci, Mulia, dan Bermartabat.
Bagaimanakah jika ada Umat Agama lain yang mempergunakan bukti arkeologis akurat untuk melawan Orang atau Umat Islam tentang Hakekat Tuannya Umat Islam, yang bernama ALLAH SWT tersebut. Siapakah nama Tuan dari Umat Islam? Tidak ada yang tahu. Hanya disebut ALLAH atau AL ILAH atau SANG TUAN, tetapi tuan yang mana? Di dalam ajaran Hindu, jelas bahwa nama Tuhannya adalah Adi Brahman, yang mewujud di dalam 3 kekuatan yang disebut Batara Brahma, Batara Syiwa, dan Batara Wisnu. Di dalam Ajaran Kristiani, jelas bahwa nama Tuannya adalah YAHWEH (di dalam Kitab Perjanjian Lama) atau YESHUA HA MASHIACH/JESUS KRISTUS (di dalam Kitab Perjanjian Baru.
Bukti-bukti arkeologis yang sangat akurat dari ilmuwan dan arkeolog Arab maupun non Arab, menyatakan bahwa AL ILAH atau ALLAH tiada lain adalah DEWA SIN, dewa tertinggi Bangsa Arab pra Islam. Dalam setiap upacara keagamaan Arab Sabean, Nama "SIN" memang dilarang dipergunakan. Cukup menyebut "gelar" atau "sebutannya" yaitu SANG TUAN atau AL ILAH. Bagaimana jika nantinya bukti-bukti arkeologis ini dipergunakan untuk menangkis serangan-serangan "mulut" orang Islam terhadap agama lain. Orang atau Umat Islam bisa-bisa tidak dapat menangkisnya, karena ada bukti2 prasasti Arabia tersebut senantiasa mencantumkan Simbol Bulan Sabit dan Bintang, yang merupakan simbol AL ILAH alias DEWA BULAN atau DEWA SIN. Dewa kuno tertinggi Bangsa Assyria, Sumeria, dan kemudian Bangsa Arabia.
Cukuplah orang Islam mendalami agamanya secara benar. Cukuplah pula orang non Islam mendalami agamanya secara benar. Tanpa ada "serang-menyerang" melalui kata-kata, kalimat-kalimat, ataupun tindakan lainnya. Bersikaplah ADIL terhadap sesamamu manusia, karena Umat Islam pun masih berujud manusia fana, bukan makhluk luar angkasa atau pun makhluk gaib.
Kiranya keterangan saya ini, selaku Penganut Agama Hindu, dapat menjawab segala kemelut kalimat yang dikeluarkan sebagian Umat Islam terhadap agama lain, khususnya Agama Kristiani. Terima kasih.