Senin, 28 April 2008

Menyemai Benih

Sebelum terlupakan, ada yang saya ingin sampaikan, perihal semai-menyemai. Jangan tersenyum dulu..., menurut saya ini hal penting yang harus kita ajarkan kepada 1. diri kita 2. keluarga kita 3. lingkungan kita. Bukan masalah akhlak, karena saya yakin engkau sahabatku mengajar dan memberikan contoh akhlak yang mulia kepada keluarga. Ini cuma masalah kecil, masalah semai-menyemai benih, bisa tumbuhan, tidak salah juga kalau memilih hewan. Saya sendiri tertarik menanam benih/bibit buah-buahan dan bunga, beberapa kali menanam bibit mentimun, ada juga strawberry meski sampai saat ini belum juga berbuah. :) Beberapa minggu lalu, dengan anak saya -Bilqis- menanam benih pohon melon. Mulanya iseng saja, karena bibit diambil dari biji melon sisa dari buah yang sudah dimakan. Ternyata 2 sampai 3 minggu melon sudah kelihatan daunnya dan membesar, meski belum berbuah tapi sangat membahagiakan.
Bila sahabat punya kesempatan, pergilah ke ACE Hardware, coba cari bibit-bibit bunga, gambarnya bagus-bagus. Coba tanam, tunggu 1 sampai 2 minggu... bunganya akan membuat diri takjub, lebih bagus dari gambarnya.
Meski mudah, tidak selayaknya menyemai benih ini diabaikan, seperti membuat agar-agar, sangat mudah..., tapi kalau tidak pernah dilakukan tidak akan pernah ada hasilnya. Ada ide juga, bagaimana seandainya bibit-bibit buah dan bunga tadi kita bagikan ke teman-teman kita, atau bisa juga disebar di lahan kosong yang terabaikan, tiap ada lahan kosong, sebarkan... Jangan berpikir akan hasilnya, tebarkan saja lalu lupakan. :) Boleh juga menyebar benih ikan yang masih kecil-kecil, di rawa-rawa, parit-parit bahkan sungai-sungai.
Sebar lalu lupakan... Biarlah ia bersemai, satu menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi sejuta... :)

Terima kasih sudah membaca ide sederhana ini... :D

Tidak ada komentar: