Jumat, 13 April 2007

Implant RFID

Buku RFID yang saya pesan dari Amazon.com belum juga tiba, padahal sudah tidak sabar ingin melihat proyek rada berani dari si penulis buku, Amal Graafstra. Amal meng-implant chip RFID di kedua tangannya...ups. Implant? Tangan kanan dan kirinya, antara jari jempol dan telunjuk, dipasang chip RFID yang besarnya kira-kira seukuran beras. Tangan kiri dipasang RFID jenis tabung berdiameter 3 mm panjang 13 mm jenis EM4102, tangan kanan lebih canggih ukuran 2 mm x 12 mm jenis HITAG 2048 S dari Philips. Yang terakhir ini memiliki fitur canggih yakni crypto-securities dan 255 byte memory R/W. Hm..mantap.
Kalau dipikir-pikir sebenarnya teknologi RFID ini teknologi yang sederhana. RFID reader memancarkan sinyal yang oleh RFID chip ditangkap dan diubah bentuknya menjadi power-supply. Tag selanjutnya mengirim informasi ke reader yang isinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Bentuk tag RFID sangat beragam, ada IDCARD, jam, cincin, tabung dll. Beberapa tahun lagi teknologi akan booming dan dengan segera akan menggantikan teknologi barcode.
Tahun lalu saya mendapat chip RFID reader dengan 2 jenis tag dari seorang sahabat. Harga chip reader ini sekitar 250 ribu rupiah sedangkan tag-nya berkisar 16 ribu rupiah. Cukup murah untuk teknologi yang lumayan canggih. Setelah kotak-katik beberapa hari tag berhasil dibaca dengan mulus, sayangnya jarak bacanya tidak sesuai spesifikasi, janji 10 cm terbukti jarak tag maksimal 2 cm. :( Tapi bolehlah, paling tidak teknologinya sudah dikuasai.
Kembali ke implant RFID, kalau saya boleh memberi saran, sebaiknya saat ini jangan dilakukan setidaknya sampai diketahui efek implant RFID pada tubuh. Tapi kalau rekan-rekan ingin nge-top seketika, diwawancarai di sana sini, jadi bahan perbicangan orang-orang IT Indonesia bahkan manca-negara, ya...terserah, itu pilihan Anda.. :)

Tidak ada komentar: