Senin, 03 November 2008

'Buta Hati Permanen'

Senior saya, Bapak Drs. Sembol Ginting MSc mengalami kebutaan mata sejak tahun 1998 akibat penyakit glaukoma. Usaha berobat sampai ke luar negeri terhenti sejak dokter negeri jiran memberitahukan bahwa syaraf mata beliau telah rusak dan tidak mungkin untuk disembuhkan. Namun sampai detik ini beliau masih tetap semangat mengajar dan dengan bantuan tangan seorang anaknya yang gemar komputer beliau tetap membuat aplikasi komputer. Dari pengalaman beliau saya mendapati bahwa buta mata tidak berarti harus membutakan hati. Kebutaan mata justru membuat Pak Sembol Ginting semakin arif dan bijaksana, tidak kehilangan semangat dan jauh lebih ikhlas, hatinya sangat jernih dalam menilai sesuatu.

Di sisi lain, kita yang hidup dengan mata normal ternyata belum tentu memiliki pikiran dan hati yang melihat. Sebaik-baik hati adalah yang tidak memiliki penyakit, normal dalam melihat kebenaran, baik dekat maupun jauh. Bisa jadi hati kita saat ini mulai memiliki penyakit rabun hati, rabun jauh atau rabun dekat. :) Hati yang rabun jauh biasanya lebih merusak ke dalam diri dibanding ke arah luar, selalu menyalahkan diri sendiri. Sedangkan hati yang rabun dekat lebih berbahaya, tidak ada kebenaran lain selain kebenaran dirinya. Hati yang rabun dekat selalu melihat kesalahan orang lain, lupa pada kesalahan diri. Pepatah bilang "Semut di seberang lautan tampak, sedang gajah di pelupuk mata tidak tampak".

Selain itu ada juga hati yang masih dapat melihat jauh dan dekat namun terlihat samar-samar akibat katarak hati. Umumnya katarak hati disebabkan kebiasaan buruk, hidup mulai bernafsu dan serakah. Katarak ini bila dibiarkan terus-menerus akhirnya akan menutup hati dan membutakannya, tidak dapat melihat kebenaran sama sekali, sangat bernafsu dan sangat serakah. Hati yang seperti ini sangat berbahaya, inilah yang disebut buta hati permanen.

Rabun dan katarak hati masih dapat disembuhkan dengan memberi obat hati, yakni mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. Opick sudah menjelaskan dengan gamblang perihal cara mengobati hati. Namun untuk buta hati permanen, tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya kecuali berharap obat dari ALLAH SWT, Sang Pembolak-balik Hati.

Begini bunyi nasyid tentang buta hati, "Buta hati lebih berbahaya, buta mata tidak nampak dunia. Buta hati tidak nampak kebenaran, buta hati ditipu nafsu dan syaitan..."

Butakah hati kita?

Mudah-mudahan ALLAH SWT menyembuhkan dan menjauhkan kita dari penyakit hati... Insya Allah...

Tidak ada komentar: