Selasa, 29 Mei 2007

Nostalgia Pemancar Radio FM

Hari Sabtu dan Minggu kemarin bongkar-bongkar perangkat elekronik rakitan di gudang rumah. Senang rasanya bisa melihat kembali perangkat-perangkat lama. Rencananya perangkat lama pemancar radio FM akan di'hidup'kan kembali untuk di-ON-AIR-kan di kota kecil Pangkalan Brandan, 3 jam perjalanan dari Medan. Beberapa bagian seperti power-supply sudah tidak utuh lagi, perlu sedikit modifikasi agar bisa ON-AIR. Antena lama plus kabel coaxial juga ikut dikeluarkan, yang tidak terlihat adalah SWR meter, alat ukur daya pancar transmitter ini sangat diperlukan untuk menyelaraskan hubungan transmitter dengan antena agar pancaran sinyal dapat maksimal.

Merakit kembali pemancar pada frekuensi FM sangat menyenangkan, mulai dari membenahi power supply, menyusun stereo encoder, audio limiter, exciter dan rf power-amp. Hampir semuanya berupa kit elektronik yang dulunya dipesan dari Broadcast Warehouse Inggris, memang agak mahal tapi kualitas suara yang dihasilkan sangat bagus. Untuk penguatnya (RF Amp) masih harus dirakit dari semula, rencananya akan menggunakan transistor C1971 dan C1946 plus final-nya pakai 2xC2782 push-pull. Output yang direncanakan sekitar 100 Watt, dengan ketinggian antena belasan meter, diharapkan cukup untuk meng-cover kota seukuran Pangkalan Brandan.

Pada saat ujicoba, frekuensi PLL di-set pada 87.5 MHz dengan output sekitar 1 watt. Penggunaan frekuensi ini bersifat sementara dan hanya untuk ujicoba saja. Masukan audio disambungkan langsung ke laptop tanpa melewati mixer dengan player MP3 menggunakan WinAmp. Posisi equalizer WinAmp di-set posisi preset Soft yang diharapkan dapat mengetengahkan musik dengan bass dan treble yang gesit. Sudah pasti musik yang dihasilkan memiliki kualitas yang berbeda dibandingkan dengan dengan menyambungkan langsung keluaran audio ke amplifier. Hal ini disebabkan oleh proses modulasi pada sinyal FM yang terbatas sampai 15 KHz saja. Lagu yang diputar adalah koleksi lagu-lagu dari P. Ramlee seperti 'Bunyi Gitar', 'Aduh Sayang', 'Berkorban Apa saja' dan beberapa yang lain.

Setelah mendengar beberapa lagu kesannya tidak bisa diungkapkan, sangat senang mendengar lagu-lagu lama diputar ulang dan di-transmit-kan lewat radio FM. Dengan 1 watt dan antena yang rendah sudah bisa menjangkau pendengar dengan radius sekitar 1 km. Hmm.. jadi ingin cepat-cepat buat penguat RF-nya. Minggu depan rencananya akan merakit RF-AMP dengan daya sekitar 100 Watt agar jangkauannya lebih luas.

Sebagai catatan :
Saat ini banyak didirikan radio komunitas, bagi yang berminat dapat membaca informasi tata-cara pendirian Radio Komunitas pada situs KPI.

3 komentar:

budi"bodonk" mengatakan...

wah sayang banget tuh perangkat...sayang modalnya....yang rapih dikit donk ngrakitnya...he..he..he..

HarycampBlogiest mengatakan...

wah saya tertarik jadinya ...... tapi berapa biaya yang mesti di keluarkan untuk merakit sebuah pemancar radio.....dan gimana cara ngurus perizinannya......

Fahri mengatakan...

wah hebat,,,
pemanfaatan barang bekas yang maksimal.
klo mau buat pemncar radio kita musti ngurus surat izinya kemana pak ??

klo di kampus AMIK Harapan ada yang pengalaman bisa juga tu pak di buat.
hehehehe....