Rabu, 24 Desember 2008

Mengenang Tsunami 2004

Hari Minggu, 26 Desember 2004 pukul 07.00 pagi tepat, rumah saya berguncang hebat. Saya dan keluarga bergegas keluar rumah, berdiri di depan sambil terhuyung-huyung selama lebih dari 1 menit. Tiang-tiang rumah berbunyi berderak-derak, saya khawatir rumah kami akan rubuh. Ada apa ini? Mengapa gempa kali ini begitu terasa di kota Medan? Di mana pusat gempa kali ini?

3 hari kemudian melewati jalur darat, saya dan beberapa rekan tiba di Banda Aceh, kota yang luluh lantak akibat terjangan Tsunami yang dipicu oleh gempa beberapa hari sebelumnya. Aroma tak sedap yang keluar dari mayat-mayat yang membusuk tercium di setiap tempat, membuat selera makan menghilang dalam beberapa hari. Beruntung kami membawa bekal beras, roti dan mie instant yang cukup sehingga tidak perlu membeli makanan jadi dari warung setempat.

Berikut gambar sebagian foto yang sempat saya abadikan ketika itu,









Click-lah untuk memperbesar tiap gambar, resolusi yang lebih baik silahkan email ke saya, stefano.albiruni@gmail.com.

Shubahanallah.

Tidak ada komentar: