Kamis, 16 Agustus 2007

SATELIT LAPAN-TUBSAT

Kali ini kita ngobrol tentang satelit Indonesia buatan LAPAN dengan teknologi Jerman. Satelit LAPAN-TUBSAT merupakan satelit pertama buatan Indonesia yakni Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional bekerja-sama dengan Technical University of Berlin Satellite Jerman. Satelit ini memiliki dimensi 45x45x27cm dengan berat hanya 56 kilogram, mengorbit bumi sejak 10 Januari 2007 dengan menumpang roket India PSLV 7. Lapan-Tubsat memiliki kemampuan penginderaan jarak jauh dengan kamera Sony yang telah dimodifikasi. Lebih detail dari desain satelit LAPAN-TUBSAT dapat dilihat pada gambar di bawah, ternyata 'kecil-kecil cabe rawit'.

Spesifikasi LAPAN-TUBSAT tergolong sederhana namun tangguh, saya kutip aslinya.
Power System:
- 4 solar panels, 432x243mm, 35 cells in series, max. 14 W
- 5 NiH2 batteries, 14V nominal voltage, 12 Ah
Communication dan Data Handling:
- 2 TTCs, UHF, 1200 bps, 3.5W RF
- S-Band payload communication 2,220Ghz
- 524 kB external and 4 kB internal RAM, 524 kB EEPROM, 16 kB ROM
- 38.4kbps SCI interfaces
Attitude Control System:
- 3 wheel/gyro pairs (RW 203 wheels + WDE, fiber optical gyros)
- Star Sensor
Payload:
- 3-CCD color video camera with ~6m** ground resolution
- CCD color video camera with ~200m ground resolution

Dari beberapa gambar hasil tangkapan LAPAN-TUBSAT yang saya amati, terlihat gambarnya lumayan detail meski agak lebih kabur dibanding foto tangkapan satelit Amerika yang berbiaya jutaan dollar. Terlihat foto reklamasi pantai Singapore yang dijepret oleh satelit LAPAN-TUBSAT dan satelit Amerika (diambil dari Google Map).

Secara pribadi saya sangat bangga dengan karya anak bangsa, dalam hal ini LAPAN, yang dapat mengimbangi teknologi negara adi-daya dalam hal penginderaan jarak-jauh. Dengan biaya yang minimum dan teknologi yang cukup sederhana, satelit LAPAN-TUBSAT seharusnya menjadi kebanggaan rakyat Indonesia, sama seperti pertama sekali bangsa Indonesia mengorbitkan satelit Palapa. Mengikuti perkembangan satelit ini dari waktu ke waktu ternyata dapat menimbulkan rasa kecintaan yang sangat terhadap teknologi, khususnya teknologi satelit. Secara real-time kita dapat mengikuti jejak satelit LAPAN-TUBSAT pada site berikut : Real Time Satellite Tracking .

Mudah-mudahan kesuksesan ini diikuti dengan kesuksesan lain dalam bidang sains, selamat mengikuti 'jejak kaki' LAPAN-TUBSAT. Besok 17 Agustus 2007, 62 tahun Indonesia. MERDEKA !!!

Tidak ada komentar: