Selasa, 16 September 2008

Keruntuhan Amerika (?)

Hari ini pasar keuangan dunia dalam keadaan teramat susah, setelah bank investasi Lehman Brothers dinyatakan bangkrut. Menyusul kebangkrutan itu, pasar saham Wall Street terguncang hebat. Investor panik disebabkan ketidakpastian penyebab bangkrutnya Lehman Brothers. Pasar saham Asia demikian juga, bursa saham Jepang mengalami pukulan hebat, Bank of Japan harus mengucurkan dana sekitar 135 triliun rupiah. Pada pembukaan perdagangan saham, indeks Nikkei-225 tenggelam hingga 599,04 poin atau 4,9% ke posisi 11.615,72. Pasar terlihat panik dengan memilih melepas saham-saham perbankan karena khawatir kisruhnya pasar finansial di AS bisa berbuntut panjang.

Begitu juga dengan pasar Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung anjlok 113 poin pada 10 menit pembukaan perdagangan Selasa (16/9/2008). IHSG mencatat penurunan terburuk di Asia.

Analisis dari Charles Schwab & Co. menilai bahwa keputusan Lehman Brothers mengajukan kebangkrutan dan kekhawatiran krisis kredit dapat mengklaim American International Group sebagai korban terakhir makin memicu kecemasan di Wall Street. Pembelian Merrill Lynch menunjukkan masalah-masalah yang masih tersembunyi dan kemungkinan akan adanya lebih banyak perusahaan yang akan menemui nasib serupa dengan Lehman Brothers, bangkrut...

Bank Sentral Amerika, Federal Reserve, menyuntikkan puluhan miliar dollar AS ke dalam sistem keuangan untuk menghadang setiap "rush" (penarikan dana besar-besaran) likuiditas yang disebabkan oleh investor yang menarik uangnya keluar dari saham untuk mencari tempat investasi yang lebih aman.

Bisa jadi ini akan menjadi awal keruntuhan Amerika, keruntuhan ekonomi ribawi dunia. Dan tentu menjadi awal pula bangkitnya kekuatan ekonomi lainnya, ekonomi tanpa riba.

Wallahu'alam Bish Showab.

Tidak ada komentar: